Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan agama yang berbeda dengan agama yang kalian peluk. Hal ini wajar karena setiap agama memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau upacara keagamaan. Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda. Kalian perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau persembahyangan.
Hal ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan menghargai atau bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan salat Idulfitri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan di lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan/persembahyangan. Tentu saja, hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idulfitri.
Namun demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana agar salat berlangsung aman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.
a. Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad IV M.
Apabila kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami berbagai hari penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan membandingkan antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran kegiatan agama lain. Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari
penting bagi umat Islam.
Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid. Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.
b. Agama Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.
c. Agama Kristen Katolik
Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke Indonesia tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut belum didukung bukti-bukti yang kuat. Bukti yang paling kuat kedatangan agama Kristen Katolik bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa Spanyol.
Salah satu tujuan Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan membaptis ribuan penduduk setempat. Selanjutnya, para misionaris giat menyebarkan agama Katolik ke berbagai wilayah Indonesia.
Hari raya umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Selain itu, umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa Almasih.
d. Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi. Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.
Beberapa upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama dan kebudayaan agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang hingga kini.
e. Agama Buddha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok dan bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.
Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.
f. Agama Konghucu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya Imlek.
Jauh sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu berkembang, di Indonesia telah berkembang berbagai aliran kepercayaan. Sampai saat ini, kalian dapat menemukan berbagai aliran kepercayaan yang dianut sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian telah berkembang sejak masa praaksara.
2. Perbedaan Budaya
Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”. Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.
Wawasan
- Menurut Koentjaraningrat, budaya merupakan sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia di dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
- Menurut E.B. Taylor, budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan, dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.
- Menurut Linton, budaya merupakan keseluruhan dari sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat.
Kalian perlu memahami wujud kebudayaan, agar lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia. Menurut sosiolog J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan, tindakan, dan karya.
a. Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau gagasan? Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut pada waktu tertentu.
b. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan seharihari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.
Budaya merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia dikaruniai akal untuk berpikir dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya.
Hal inilah yang membedakan hewan dan manusia. Adapun hewan menggunakan naluri. Hewan cenderung bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu berubah (dinamis). Sebagai contoh, kalian dapat membedakan rumah burung dan rumah manusia. Dimanapun, burung pipit akan membuat sarang yang bentuknya sama. Bandingkan dengan rumah manusia di berbagai daerah di Indonesia.
Penjelasan Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat membantu kita lebih memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).
- Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
- Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
- Bahasa (lisan dan tertulis).
- Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
- Sistem pengetahuan.
- Religi (sistem kepercayaan).
Banyak hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.
a. Perbedaan Lokasi
Kalian bandingkan bentuk rumah asli masyarakat Jawa dan Kalimantan. Perbedaan kondisi alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan hasil kebudayaan berupa rumah. Kalian juga dapat mengamati berbagai kerajinan yang dibuat masyarakat pegunungan dengan kerajinan yang dibuat masyarakat pesisir.
b. Perbedaan Agama/Keyakinan
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat suci. Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga mengandung berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan berbagai candi, patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha di pusat-pusat kerajaan tersebut. Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dapat kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian dapat menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya).
Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir reliefpatung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid. Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor lain, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.
Kalian sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya daerah dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.
3. Perbedaan Suku Bangsa
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku Sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.
Berikut ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang paling banyak didiami/ditinggali.
Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku bangsa di lingkungan provinsimu. Walaupun kita memiliki beragam suku bangsa yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia. Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia dapat juga disebut sebagai miniatur Indonesia. Di Jakarta, kalian dapat menemukan berbagai macam suku bangsa Indonesia.
Manusia terlahir karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Secara ilmiah, perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak terlepas dari faktor sejarah nenek moyang bangsa Indonesia. Kalian dapat membuka kembali pelajaran Kelas VII, yang membahas tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Sejak ribuan tahun yang lalu, berbagai suku bangsa di Indonesia hidup berdampingan secara harmonis. Berbagai suku bangsa di Indonesia saling memahami dan menghargai berbagai perbedaan yang ada. Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa suku bangsa Indonesia sangat terbuka menerima kedatangan berbagai suku bangsa yang berbeda. Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara. Bahkan, banyak masyarakat yang melakukan perkawinan campur. Mungkin saja beberapa temanmu atau bahkan dirimu sendiri lahir dari bapak dan ibu yang berbeda suku bangsa.
4. Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal. Pekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta. Para karyawan perusahaan, pegawai kantor bank, pegawai pemerintah, dan guru merupakan contoh pekerjaan pada sektor formal. Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem yang berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang mengikat.
Kondisi tersebut berbeda dengan pekerjaan pemilik bengkel, petani, penjual di pasar, dan pelaku usaha mandiri lainnya. Mereka bekerja secara mandiri, tak tergantung pada pihak lain. Sebagai contoh, pekerjaan sebagai pedagang bakso keliling sangat tergantung pada pedagang tersebut. Apabila ingin libur, ia dapat libur sewaktu-waktu. Hal ini berbeda dengan orang yang bekerja sebagai karyawan perusahaan atau lembaga pemerintah.
Semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan orang lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan mulia. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi saling membutuhkan. Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani, tukang pijat dan polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai kehidupan manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.
Sebagai sebuah negara besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau heterogen dibandingkan negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi bangsa dan negara. Keberagaman budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa kita. Contohnya dalam bidang bahasa. Kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia.
Kosa kata dalam bahasa Indonesia berbeda dengan kosa kata bahasa Malaysia. Malaysia tidak memiliki kata sebanyak bangsa Indonesia. Bahasa dominan di Malaysia adalah Melayu yang kemudian diperkaya dengan menyerap bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Tionghoa. Dalam bahasa Indonesia, kalian dapat menemukan berbagai istilah yang diserap dari berbagai bahasa daerah.
Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari manusia di tiap-tiap daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.
5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
Perhatikan Gambar 2.22 tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya adalah contoh tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai tarian di lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan keberagaman budaya Indonesia.
Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Setiap hari, ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung kesenian. Contoh di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian daerah dalam pembangunan nasional. Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia. Tarian tersebut menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia mengandung banyak nilai moral dan keagamaan, yang menjadi pedoman bagi perilaku Indonesia.
Wawasan
Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan/dakwah. Tarian ini membawa pesan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Sebelum Tari Saman dimulai, sebagai pembukaan tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Adapun makna Tari Kecak adalah bahwa keangkaramurkaan akan kalah oleh kebenaran. Tari Kecak menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur, kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian. Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Untuk memahami lebih dalam peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional, kerjakan aktivitas kelompok berikut:
a. Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Perhatikan Gambar 2.23, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat melihat Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta.
b. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat.
Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.
Wawasan
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai hari batik nasional.
RENUNGKAN
Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik bukan sekadar pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah penampilan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral tertentu. Bangsa Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan dan menggunakan pakaian batik.
c. Tertanamnya Sikap Toleransi
Kekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan, seperti pada Gambar 2.24. Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Saling Melengkapi Hasil Budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi seperti tampak pada Gambar 2.25. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan
inovasi budaya baru yang sangat berharga. Saat ini, misalnya, dikembangkan di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.
e. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok masyarakat melakukan interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil kebudayaan. Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.
Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Kalian dapat memperhatikan Gambar 2.26, yang memberikan informasi tentang salah satu bentuk akulturasi kebudayaan di Indonesia. Gambar tersebut membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia sangat kreatif dan sangat terbuka.
Menara Masjid Kudus memiliki bentuk yang sama dengan Bale Kul Kul pura Taman Ayun di Bali. Walaupun bentuknya sama, tetapi fungsinya berbeda. Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu, sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan bedug dan azan. Interaksi budaya di atas menunjukkan sikap toleran masyarakat pada masa lalu.
Sumber : Buku Elektronik Siswa Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Comments
Post a Comment