Manusia Tempat dan Lingkungan
MANUSIA TEMPAT
DAN
LINGKUNGAN
A.
Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Ruang
dan Interaksi Antar Ruang
Setiap makhluk
yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk melangsungkan kehidupannya. Tanpa
adanya ruang, maka manusia dan semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki
tempat untuk hidup. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk
tinggal.
Ruang tidak
hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan
atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan
yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan
bumi (airtanah) sampai kedalaman tertentu.
Ruang juga
mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi
sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga
merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan
sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Interaksi
Antar Ruang
Setiap ruang di permukaan bumi
memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah
lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara
satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan
antar ruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai suatu wilayah di permukaan
bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan wilayah
lainnya. Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di permukaan bumi, maka
setiap ruang dapat memiliki keterkaitan dengan ruang lainnya.
Ruang yang ada
di permukaan bumi mempunyai ciri yang khas. Ciri atau karakteristik yang khas
tersebut dapat berupa tanah, air, batuan, tumbuhan, suhu udara dan lain-lain yang berbeda dengan tempat
lainnya. Satu atau beberapa komponen dari suatu ruang mungkin ditemukan di
tempat lainnya, tetapi akan ada beberapa komponen lainnya yang berbeda.
Misalnya, jenis batuan di suatu tempat ditemukan di tempat lainnya tetapi jenis
tumbuhannya berbeda.
Adanya
perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antar satu
ruang dengan lainnya, karena setiap ruang membutuhkan ruang lainnya, interaksi
antar satu ruang dengan ruang lainnya dilakukan dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Contohnya, wilayah pegunungan aktivitas penduduk umumnya
sebagai penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir aktivitas penduduknya
menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah
pegunungan dan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari
penduduk daerah pantai. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melalui
aktivitas perdagangan. Interaksi antar ruang dapat berupa pergerakan orang,
barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan.
A.
Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut
Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan
mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau
tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang
datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara
misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Interaksi
dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan
penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi
atau modal, perdagangan internasional, dan lain-lain.
Bentuk
– bentuk interaksi antar ruang antara lain :
1. Mobilitas
Penduduk
Mobilitas
penduduk adalah Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia,
contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk
antar wilayah untuk bekerja atau wisata.
2. Komunikasi
Komunikasi
adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya
pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca
berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.
3.
Transportasi
Transportasi
adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan
barang, pergadangan dan lain-lain.
Interaksi
tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan
tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang
pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
B.
Terjadinya Interaksi Keruangan
Ada beberapa
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan
antara lain disebabkan :
1. Saling
melengkapi (complementarity)
Kondisi
saling melengkapi terjadi jika ada wilayah wilayah yang berbeda jenis barang
yang dihasilkannya. Misalnya, penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan
merupakan penghasil sayuran, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai
merupakan penghasil ikan. Penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan membutuhkan
ikan, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai membutuhkan sayuran.
Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka penduduk yang tinggal di
wilayah pegunungan melakukan interaksi
dengan penduduk yang tinggal di wilayah pantai melalui aktivitas perdagangan
atau jual beli.
2.
Kesempatan antara (intervening opportunity)
Kesempatan
antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk,
maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk
tersebut. Contohnya, Pembeli ikan yang tinggal di wilayah Bandung biasanya
membeli ikan ke wilayah Cirebon, namun kemudian diketahui wilayah Subang yang
juga penghasil ikan. Karena wilayah Subang jaraknya lebih dekat dan ongkos
transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah Bandung akan
beralih membeli ikan ke wilayah Subang. Akibatnya, interaksi antara wilayah
Bandung dengan Cirebon melemah.
3.
Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
Pengangkutan
barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi
tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.
Interaksi antar ruang tidak akan terjadi apabila biaya pengangkutan barang
terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka. Kemudahan transfer dan
biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur
atau sarana dan prasarana seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan dan bandara
yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk
dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk
mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual
sayuran dari wilayah Indramayu ke wilayah Jakarta, namun jalan menuju wilayah
Jakarta mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang
tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah Jakarta.
Selamat Belajar
Comments
Post a Comment